Rabu, 25 Oktober 2017

Para Peneliti Menggunakan Kabel Fiber Optik Sebagai Pendeteksi Gempa Bumi

Seperti yang Anda ketahui, sebagian besar internet yang kita gunakan disampaikan melalui kabel fiber optic yang dipasang di bawah tanah. Namun sepertinya kabel FO tidak hanya bisa digunakan sebagai perantara koneksi internet untuk rumah dan bisnis, para peneliti di Stanford telah berhasil memanfaatkan kabel FO untuk membantu mendeteksi gempa bumi.




Saat ini memang ada beberapa cara di mana orang bisa mendeteksi gempa bumi, tetapi dengan penemuan terbaru ini, yang dipimpin oleh Biondo Biondi, seorang profesor geofisika di Stanford School of Earth, Energy & Environmental, telah menunjukkan bahwa kita dapat memanfaatkan sistem dan infrastruktur yang sudah ada.



 Dia menambahkan bahwa dengan sistem ini, lebih murah dibandingkan dengan metode pemantauan gempa bumi yang sudah ada. “Setiap meter fiber optic di jaringan kita bertindak seperti sensor dan lebih murah ketimbang satu dolar untuk menginstal. Anda tidak akan dapat membuat jaringan menggunakan seismometer konvensional dengan jenis cakupan, kepadatan dan biaya.” 



Sensor pendeteksi gempa bumi saat ini yang menggunakan seismometer memang lebih sensitif dibandingkan menggunakan serat optik, namun kekurangan dari sensor konvensional adalah cakupan yang kurang luas, serta membutuhkan biaya yang tinggi untuk memasang dan memelihara sensor, terutama di daerah perkotaan.

Ini Beberapa Gadget dan Smartphone yang Masuk “Museum Kegagalan”


Ribuan produk alat elektronik, gadget, dan smartphone, meluncur setiap tahunnya. Apakah semua itu berhasil dan laku di pasaran? Tentu saja tidak! Dan apakah jumlah yang tidak berhasil ini cukup banyak? Hmmm, mari kita lihat langsung saja di tempat yang satu ini. 

Itulah pikiran yang melatarbelakangi Samuel West membuat sebuah kumpulan barang-barang “gagal” dalam sebuah museum. Bernama Museum of Failure atau Museum Kegagalan, museum yang telah berhasil didirikan di Helsingborg, Swedia ini berhasil menampung berbagai macam produk-produk inovasi gagal yang sebelumnya mungkin tak pernah kita bayangkan keberadaannya.

Beberapa di antaranya ada alat kecantikan yang mengerikan, gadget tak berguna, dan smartphone yang buat kita “illfeel” atau membuat sebal.

 Misalnya seperti gambar di atas, itu adalah Twitter Peek, gadget yang hanya bisa memungkinkan kita untuk membuka Twitter setiap hari. Tak ada kegunaan lainnya, dan dijual dengan harga 2 juta rupiah. Menyebalkan sekali bukan? 

Selain itu, ada pula Microsoft Kin, Amazon Fire Phone, dan Nokia N-Gage! Berikut ini adalah video perkenalan Museum of Failure Innovation di Swedia dengan beberapa produk gagal di dalamnya


Wow, Kartu Grafis Kustom Gigabyte Radeon RX Vega 64 GAMING OC Muncul Sebelum Diumumkan

Di balik kehebatannya, tenyata ada satu-satunya keluhan yang muncul saat peluncuran kartu grafis asli AMD Radeon RX Vega yang terletak pada pendingin referensinya yang kabarnya memiliki kinerja yang lemah. Menyadari hal itu, tampaknya tak mengurangi sedikitpun niat salah satu mitra setia AMD, yaitu Gigabyte, untuk terus mempersiapkan model kartu grafis kustom unggulan terbarunya mendatang yang didasarkan pada keberadaan teknologi yang diusung oleh Radeon RX Vega 64 tersebut.


Varian Vega 64 terbaru mendatang besutan Gigabyte ini, tidak hanya dipersenjatai dua kipas besar, tapi keseluruhan chassis yang dihadirkannyapun terbilang berukuran besar. Kartu grafis Gigabyte Radeon RX Vega 64 GAMING OC ini jauh lebih panjang daripada desain referensi (1-1,5 “), atapun desain referensi (~ 0.5”) yang ada. 

Menariknya, Gigabyte kabarnya menempuh rute non-standar dengan konfigurasi tampilan. Dan bahkan demi mengakomodir dukungan DVI yang ada, Gigabyte kabarnya telah menempatkan 3x HDMI dan 3x DisplayPort pada bagian belakangnya. Sayangnya, tidak tampak kalau ada gambar saat ini yang benar-benar menunjukkan konfigurasi itu, tapi apakah hal tersebut adalah langkah yang menarik ataukah mungkin terlambat? namun entahlah, ya yang pasti semua ini pada dasarnya membutuhkan adaptor DVI yang kemungkinan juga akan disertakan dalam setiap kemasan produknya.

 Mengingat kartu grafis GAMING OC tersebut belum diumumkan secara resmi oleh Gigabyte, maka rincian informasi terkait spesifikasi, kinerja pendinginan, ketersediaan dan harga sayangnya masih belum diketahui sejauh ini.

Gigabyte Aorus X9, Laptop Gaming Max-Q 17,3 Inci Dengan Dual GTX 1070 SLI & Keyboard Mekanis Sejati

Beralihnya desain laptop gaming ke konsep Max-Q dari Nvidia yang lebih tipis tampaknya semakin memperlihatkan tren perubahan kebutuhan konsumen yang semakin diantisipasi oleh sejumlah produsen akhir-akhir ini. Salah satu produsen yang begitu konsen akan hal itu, yaitu Gigabyte, dikabarkan baru saja mengungkap laptop gaming Aorus X9 terbarunya yang mengandalkan usungan grafis dual GTX 1070 SLI dan prosesor Intel Core i7 Kaby Lake yang dapat dioverclock.

Laptop baru ini memiliki prosesor Intel Core i7-7820HK, dengan core yang tidak terkunci untuk overclocking mobile. Sedangkan untuk dukungan grafisnya, tersedia kartu grafis Dual GeForce GTX 1070 melengkapi pilihan Anda yang dapat dikolaborasikan bersama panel layar IPS 17,3″ 4K (3840 x 2160) dengan akurasi warna Adobe RGB 100% atau panel layar 120Hz 17,3″ 3K (2560 x 1440) dengan waktu respons 5ms. 

Di sisi dukungan memorinya, Anda dapat melengkapi Aorus X9 ini dengan pilihan memori DDR4-2400 yang berkapasitas hingga 64GB (4x16GB). Sedangkan untuk solusi jitu penyimpanannya, Gigabyte tampaknya telah mengetahui betul kebutuhan para penggunanya sehingga disodorkanlah pilihan media penyimpanan yang berupa dua SSD PCIe M2 512GB dan juga hardisk berkapasitas hingga 2TB.


Gigabyte mengklaim Aorus X9 terbaru ini sebagai model laptop gaming tertipis di dunia yang memiliki keyboard mekanis “sejati” dengan dukungan dual GTX 1070 di SLI. Khusus untuk dukungan keyboardnya, terdapat switch brown mekanis (yang mana Gigabyte tampak mengisyaratkan kalau Cherry sebagai pabrikannya) yang dilengkapi dengan backlighting Aorus RGB Fusion. Tak hanya itu saja, pihak Gigabyte juga tampak menyoroti keberadaan desain pendingin quad-fan termasuk lightbar RGB dan pencahayaan chassis, yang memberikan Aorus X9 kombinasi kepraktisan dan gaya.

Spesifikasi lengkap (termasuk konektivitas USB dan jaringan) laptop gaming Gigabyte Aorus X9 masih belum diketahui sejauh ini, namun begitu Gigabyte tampaknya telah menjanjikan kalau setidaknya ada dua model (dengan dukungan penyimpanan berbeda) yang bakal segera sambangi pasaran Amerika Serikat sebelum akhir Oktober. Gigabyte Aorus X9 dengan dukungan SSD M.2 PCIe 512GB dibanderol seharga $3.649 (± 49,3 jutaan rupiah), sedangkan model eksklusif Newegg Gigabyte Aorus X9 dengan dukungan dua SSD M.2 512GB (RAID 0) dibanderol sebesar $ 3.799 (± 51,3 jutaan rupiah).


Rabu, 11 Oktober 2017

Motherboard MSI X399 SLI Plus Threadripper Untuk Kalangan Profesional

Kabar gembira bagi para profesional khususnya desainer konten dimanapun berada, pasalnya baru-baru ini telah hadir motherboard X399 SLI Plus terbaru besutan MSI dengan banyak pilihan konektivitas mumpuni yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kelancaran segala pekerjaannya


Motherboard yang kompatibel dengan Threadripper ini memiliki delapan slot DIMM dengan dukungan memori DDR4 quad-channel 3.300MHz (OC) berkapasitas hingga 128GB. Selain itu, MSI X399 SLI Plus ini juga telah dilengkapi dengan empat slot PCI-E x16, dua di antaranya dilengkapi dengan MSI “Steel Armor” yang melindungi kartu grafis Anda dari pembengkokan dan EMI.

Dukungan tiga slot Turbo M.2 dengan perisai panas (heat shield) built-in, desain daya digital sepenuhnya, heavy plated heatsinks, dan kontroler Lighting ASmedia 3142 USB 3.1 Gen2 seakan menambah kehandalan sosok motherboard yang satu ini. Sedangkan fitur pendukung lainnya, termasuk Intel GbE LAN, Audio Boost 4, generator jam eksternal MSI Engine 2 eksternal, dan tombol Clear CMOS dan Flashback+ pada panel I/O belakang, juga turut melengkapinya.

MSI X399 SLI Plus dilengkapi dengan penerangan lampu LED R Light Mystic pada penutup I / O dan heatsink chipset agar penggunanya dapat menyesuaikan tampilan sistemnya dengan 17 efek pencahayaan yang dapat dikontrol melalui aplikasi Mystic Light Sync

Sementara rincian tentang harga dan ketersediaannya sendiri, sayang tidak tersedia pada saat press release-nya.

Rabu, 04 Oktober 2017

Robot Method-2 Ini Menjadi Bukti Robot Mech dalam Game dan Cerita Fiksi Ilmiah Menjadi Kenyataan!

Anda suka bermain game Mechwarrior? Atau lagi asik main game Titanfall? Game-game tersebut mengambil konsep pertempuran menggunakan robot-robot raksasa yang bisa dikendarai oleh manusia. Konsep robot semacam ini ini juga muncul pada cerita serta sejumlah film fiksi ilmiah seperti Aliens dan robot-robot semacam itu selama ini hanya kita bisa mainkan di game atau kita tonton dalam film di layar bioskop maupun televisi. Ternyata Robot semacam MechWarrior ini bisa dikatakan sudah menjadi kenyataan di mana salah satu konglomerat teknologi pendiri dan CEO Amazon Jeff Bezos pun sudah merasakan mengendarai dan berada dalam robot Method 2 ini pada acara MARS (Machine-learning, home Automation, Robotics and Space exploration) sebuah acara dari Amazon yang diperuntukkan hanya untuk undangan terbatas di bulan Maret 2017.

Bahkan si Jeff Bezos pun antusias dalam mencoba robot ini dan mentweetnya 
https://twitter.com/JeffBezos/status/843692770405617664/photo/1


Robot ini memiliki ketinggian 4 meter dan ruangan kokpit di dalamnya hanya cukup untuk dikendarai untuk 1 orang saja, sedangkan berat robot ini adalah 1.6 ton
Tangan pilot terhubung dengan pengungkit mekanis yang menyampaikan gerakan pilot ke tangan raksasa dari robot.
Kisah pembuatan robot ini bermula dari permintaan CEO Hankook Mirae Technology bernama Jin-Ho Yang yang menghubungi desainer industri Vitaly Bulgarov. Perlu diketahui bahwa Bulgarov ini sudah bekerja dalam banyak film dan game, membuat desain dan karakter untuk RoboCop, Transformer serta World of Warcraft.

Sang CEO Mirae tersebut meminta Bulgarov untuk membuat sesuatu yang hanya ada di film dan komik dan perusahaannya Hankook Mirae merupakan perusahaan dari Korea Selatan yang memiliki spesialisasi dalam membuat robot yang bisa bekerja dalam kondisi ekstrim dan berbahaya di mana manusia tidak bisa memasukinya.

Yang mengatakan robot ini diperkirakan akan siap dijual pada akhir tahun 2017 dengan perkiraan harga USD 8.3 juta atau sekitar 110 miliar rupiah . Anda bisa melihat video demo robot Method 2 ini beraksi dari channel perusahan Mirae berikut:
Anda bisa melihat video demo robot Method 2 ini beraksi dari channel perusahan Mirae berikut

Browser Baru Mozilla Firefox Quantum Tawarkan Performa yang Lebih Cepat dari Para Kompetitor

Bicara soal browser PC paling terkemuka, tentu Google Chrome berada di posisi teratas mengingat jumlah pengguna browser ini baik di PC maupun perangkat mobile sangatlah tinggi. Sebagai pesaing yang cukup kuat, Mozilla terus menghadirkan trobosan untuk menyaingi Google Chrome, dimana perusahaan baru-baru ini meluncurkan browser baru bernama Firefox Quantum.



Melalui hasil riset Photon Project, Mozilla menghadirkan browser Firefox Quantum yang tampil berbeda dari Firefox, termasuk logo, desain antarmuka, hingga performa. Riset tersebut bertujuan mengetahui hal apa saja yang diinginkan pengguna dari sebuah browser dan jadilah browser Firefox Quantum yang tampil lebih modern.
Tampilan antarmuka browser Mozilla Firefox Quantum sudah dirancang khusus agar pengguna merasa familiar meskipun menggunakan browser ini untuk pertama kalinya, bahkan jika sudah lama tidak menggunakan browser Firefox. Browser ini juga memiliki fitur Pocket seperti Microsoft Edge, dimana pengguna bisa menyimpan sebuah halaman untuk dibaca di kemudian hari. Mozilla Firefox Quantum juga memiliki navigasi yang mudah digunakan serta memiliki respon yang baik dalam mengenali klik ataupun scroll.
Keunggulan utama broser Firefox Quantum adalah kecepatan performa, dimana ketika dites menggunakan Kraken 1.1 JavaScript, Firefox Quantum mampu melakukan rangkaian tes dalam waktu 33,8 milidetik. Sementara kompetitor Google Chrome dapat menyelesaikan tes dalam waktu 1.9087,97 milidetik. Tak hanya itu, hasil benchmark menggunakan Speedometer 2.0 juga menunjukkan keunggulan browser Firefox Quantumm memiliki kecepatan hampir dua kali lipat dibandingkan dengan browser Firefox biasa.

Untuk saat ini, browser Firefox Quantum tersedia dalam versi Beta dan Developer. Namun versi full akan tersedia pada tanggal 14 November mendatang secara gratis